Senin, 13 Februari 2012

Kisah Pencurian Jasad Nabi Muhammad SAW


Percaya gak, klo ternyata jasad nabi
Muhammad SAW pernah terusik dan nyaris di
curi oleh orang kafir laknatullah. Sebelum
akhirnya Allah menyelamatkannya dari rencana
jahat yang mengancam sang nabi tercinta.

Peristiwa memilukan dan nyaris
menampar wajah umat islam ini terjadi pada
tahun 1164 M atau 557 H, sebagaimana telah
dicatat oleh sejarawan Ali Hafidz dalam kitab
Fusul min Tarikhi AL-Madinah Al Munawaroh.

Sebagaimana telah kita ketahui bahwa hampir
dapat dipastikan bahwa sebagian besar orang
yang berziarah ke masjid Nabawi pasti tak
pernah lupa untuk menghampiri makam
Rasulullah yang diapit oleh makam Sayyidina
Abu Bakar dan Sayyidina Umar. Mereka
berbondong-bondong menuju makam sang
nabi Fenomenal itu. Untuk sekedar melihat atau
berdoa.

Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh kondisi umat
islam pada masa dinasti Abbasiyah di Baghdad
dimana kondisi umat Islam yang semakin
melemah dan berdiri beberapa kerajaan Islam di
beberapa daerah.Tentunya hal ini tak di sia-
siakan begitu saja oleh orang-orang nasrani
yang merasa kesempatan emas mencoreng
wajah umat Islam dan membuat umat Islam
jatuh ada di depan mata. Karena ternyata
diketahui diam-diam mereka telah menyusun
rencana untuk mencuri jasad Nabi Muhammad.

Setelah terjadi kesepakatan oleh para penguasa
Eropa, mereka pun mengutus dua orang
nasrani untuk menjalankan misi keji itu. Misi itu
mereka laksanakan bertepatan dengan musim
haji. Dimana pada musim itu banyak jamaah
haji yang datang dari berbagai penjuru dunia
untuk melaksanakan ibadah haji. Kedua orang
nasrani ini menyamar sebagai jamaah haji dari
Andalusia yang memakai pakaian khas Maroko.

Kedua spionase itu ditugaskan melakukan
pengintaian awal kemungkinan untuk mencari
kesempatan mencuri jasad Nabi SAW.

Setelah melakukan kajian lapangan, keduanya
memberanikan diri untuk menyewa sebuah
penginapan yang lokasinya dekat dengan
makam Rasulullah. Mereka membuat lubang
dari dalam kamarnya menuju makam
Rasulullah.

Belum sampai pada akhir penggalian, rencara
tersebut telah digagalkan oleh Allah melalui
seorang hamba yang akhirnya mengetahui
rencana busuk itu
.

Sultan Nuruddin Mahmud bin Zanki, adalah
seorang hamba sekaligus penguasa Islam kala
itu yang mendapatkan petunjuk melalui mimpi
akan ancaman terhadap makam Rasulullah.

Sultan mengaku bermimpi bertemu dengan
Rasulullah sambil menunjuk dua orang lelaki
berambut pirang dan berujar: “ Wahai
Mahmud, selamatkan jasadku dari maksud
jahat kedua orang ini.” Sultan terbangun dalam
keadaan gelisah lalu beliau melaksanakan sholat
malam dan kembali tidur. Namun, Sultan
Mahmud kembali bermimpi berjumpa
Rasulullah hingga tiga kali dalam semalam.

Malam itu juga Sultan segera mempersiapkan
diri untuk melakukan perjalanan dari damaskus
ke madinah yang memakan waktu 16 hari,
dengan mengendarai kuda bersama 20
pengawal serta banyak sekali harta yang
diangkut oleh puluhan kuda.

Sesampainya di
Madinah, sultan langsung menuju Masjid
Nabawi untuk melakukan sholat di Raudhah dan
berziarah ke makam Nabi SAW. Sultan
bertafakur dan termenung dalam waktu yang
cukup lama di depan makam Nabi SAW.

Lalu menteri Jamaluddin menanyakan sesuatu,
“Apakah Baginda Sultan mengenal wajah kedua
lelaki itu? “Iya”, jawab Sultan Mahmud.

Maka tidak lama kemudian Menteri Jamaludin
mengumpulkan seluruh penduduk Madinah dan
membagikan hadiah berupa bahan makanan
sambil mencermati wajah orang yang ada
dalam mimpinya. Namun sultan tidak
mendapati orang yang ada di dalam mimpi itu
diantara penduduk Madinah yang datang
mengambil jatah makanan.
Lalu menteri
Jamaluddin menanyakan kepada penduduk
yang masih ada di sekitar Masjid Nabawi.

“Apakah diantara kalian masih ada yang belum
mendapat hadiah dari Sultan?”
Tidak ada, seluruh penduduk Madinah telah
mendapat hadiah dari Sultan, kecuali dua orang
dari Maroko tersebut yang belum mengambil
jatah sedikitpun. Keduanya orang saleh yang
selalu berjamaah di Masjid Nabawi.” Ujar
seorang penduduk.

Kemudian Sultan memerintahkan agar kedua
orang itu dipanggil. Dan alangkah terkejutnya
sultan, melihat bahwa kedua orang itu adalah
yang ia lihat dalam mimpinya. Setelah ditanya,
mereka mengaku sebagai jamaah dari
Andalusia Spanyol. Meski sultan sudah
mendesak bertanya tentang kegiatan mereka di
Madinah. Mereka tetap tidak mau mengaku.
Sehingga sultan meninggalkan kedua lelaki itu
dalam keadaan penjagaan yang ketat.
Kemudian sultan bersama menteri dan
pengawalnya pergi menuju ke penginapan
kedua orang tersebut.

Sesampainya di rumah
itu yang di temuinya adalah tumpukan harta,
sejumlah buku dalam rak dan dua buah mushaf
al-Qur’an. Lalu sultan berkeliling ke kamar
sebelah. Saat itu Allah memberikan ilham, sultan
Mahmud tiba-tiba berinisiatif membuka tikar
yang menghampar di lantai kamar tersebut.
Masya Allah, Subhanallah, ditemukan sebuah
papan yang di dalamnya menganga sebuah
lorong panjang, dan setelah diikuti ternyata
lorong itu menuju ke makam Nabi Muhammad.
Seketika itu juga, sultan segera menghampiri
kedua lelaki berambut pirang tersebut dan
memukulnya dengan keras.

Setelah bukti
ditemukan, mereka mengaku diutus oleh raja
Nasrani di Eropa untuk mencuri jasad Nabi
SAW. Pada pagi harinya, keduanya dijatuhi
hukum penggal di dekat pintu timur makam
Nabi SAW. Kemudian sultan Mahmud
memerintahkan penggalian parit di sekitar
makam Rasulullah dan mengisinya dengan
timah. Setelah pembangunan selesai, sultan
Mahmud dan rombongan pulang ke negeri
Syam untuk kembali memimpin kerajaannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar