Sabtu, 24 Desember 2011

Kisah Uang Rp.1000 dan Rp.100.000


Narayana 734 - Uang Rp.1000 dan Rp 100.000
sama2 terbuat dari kertas, sama2 di cetak dan di
edarkan oleh dan dari Bank Indonesia... pada
saat bersamaan mereka keluar dan berpisah
dari Bank dan beredar di masyarakat. Empat
bulan kemudian mereka bertemu lagi secara
tidak sengaja di dalam dompet seorang
pemuda. Kemudian diantara kedua uang tsb
terjadilah percakapan, si Rp.100.000 bertanya
kpd Rp.1000; "Kenapa badan km begitu lusuh,
kotor dan bau amis...? di jawablah olehnya
"Karena aku begitu keluar dari Bank langsung
ditangan orang2 bawahan, dari tukang becak,
tukang sayur, penjual ikan dan ditangan
pengemis. Lalu Rp.1000.bertanya balik pd
Rp.100.000; "Kenapa kamu kelihatan begitu
baru, rapi dan masih bersih?" di jawabnya;
"Karena begitu aku keluar dari Bank, langsung
disambut perempuan cantik dan
beredarnyapun di restoran mahal, di mall dan
jg hotel2 berbintang serta keberadaanku selalu
di jaga dan jarang keluar dr dompet. Lalu
Rp.1000.bertanya lagi; "Pernahkah engkau
mampir di tempat ibadah? Dijawablah..."Belum
pernah". Rp.1000 pun berkata lagi; "Ketahuilah
walaupun keadaanku seperti ini adanya, setiap
jum'at aku selalu mampir di Mesjid2, dan
ditangan anak2 yatim, bahkan aku selalu
bersyukur kepada Tuhan. Aku tidak dipandang
manusia sebagai sebuah nilai tapi aku
dipandang sebagai sebuah manfaat...Akhirnya
menangislah uang Rp.100.000 karena merasa
besar, hebat, tinggi tapi tidak begitu bermanfaat
selama ini.

Jadi....bukan seberapa besar
penghasilan Anda, tapi seberapa bermanfaat
penghasilan Anda itu. Karena kekayaan
bukanlah untuk kesombongan.
Semoga kita
termasuk golongan orang2 yang selalu
mensyukuri nikmat dan memberi manfaat
untuk semesta alam serta dijauhkan dari sifat
sombong. Amin... .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar